Pada tanggal 11 Oktober 2022, setelah hampir 2 bulan mengikuti Bootcamp Youth Co:Lab 2022, akhirnya RAMAHIJA berhasil masuk 10 besar usaha sosial terpilih dari puluhan usaha sosial hebat lainnya di seluruh Indonesia.

Selama hampir dua bulan setelah seleksi awal melalui Platform Usaha Sosial (PLUS), RAMAHIJA berkesempatan untuk mengikuti berbagai sesi brownbag yaitu sesi di mana para peserta mendapat banyak sekali ilmu-ilmu dari para expert di bidangnya. Mulai dari sesi mengenai "Building Impact in the Green Economy Sector: MYCL Way" oleh Adi Reza Nugroho Co-Founder dari MYCL, "Bertumbuh Bersama Komunitas: Cerita Agradaya" oleh Andhika Mahardika CEO dari Agradaya, "Digital Marketing Strategy for Green Economy Sector" oleh Cynthia Cecilia Founder Jobhun dan "Memperlebar Jejaring, Memperbesar Impact" oleh Dinda Hervi Moonshot Ventures.

Meski sesi Bootcamp dilakukan secara online, tidak melemahkan semangat para peserta terutama RAMAHIJA. Setelah belajar dan menimba ilmu dari para expert dan terutama para mentor handal dari PLUS, tim RAMAHIJA berusaha untuk menampung semuanya kedalam sebuah Pitching. Yap, penyusunan pitching inilah yang menjadi penentu para usaha sosial di dalam Bootcamp YCL ini akan lolos atau tidak pada tahap selanjutnya. Dengan usaha tim RAMAHIJA yang siang malam bekerja untuk menyusun pitching terbaik, tentunya dengan bantuan mentor PLUS, akhirnya RAMAHIJA pun berhasil lolos ke tahap 10 besar.

Terhitung sejak tanggal 25-26 Oktober 2022, tim RAMAHIJA yang diwakili oleh Kevin Samara bertemu tatap muka secara langsung di Jakarta bersama dengan para usaha sosial hebat lainnya, tim PLUS dan perwakilan UNDP. Pada tanggal 24 Oktober, para peserta membuka sebuah booth untuk menampilkan produk dan penjelasan mengenai usaha sosial masing-masing di kantor UNDP Indonesia. Selain itu, terdapat pula pembicara dari sektor ekonomi hijau yang hadir pada saat itu.

Pada tanggal 25 Oktober, tibalah hari di mana para finalis harus berusaha untuk memaparkan pitching final. Benar sekali, tidak hanya pitching saat bootcamp, tetapi juga saat final. Pitching kali ini terasa lebih intens karena dilakukan secara tatap muka langsung di hadapan para juri. Pada saat itu terdapat 4 orang juri yang berasal dari Kemenpora, Citi Indonesia, Lingkar Temu Kabupaten Lestari dan UNDP Indonesia. Setelah semua peserta selesai melakukan pitching, pengumuman pemenang baru dilakukan pada National Dialogue.

Pada tanggal 26-28 Oktober, National Dialogue pun dilakukan. Pada saat itu bertepatan dengan perayaan 5 tahun Youth Co:Lab di Indonesia. Hadir sekitar 100 orang pemangku kepentingan yang berpengaruh pada tumbuh kembangnya ekosistem kewirausahaan, pemberdayaan, transformasi dan ekonomi hijau para anak muda Indonesia. Selain itu, panitia pun mengumumkan para juara Youth Co: Lab 2022 dan RAMAHIJA pun berhasil mendapatkan posisi kedua.

Pada saat itu RAMAHIJA juga turut serta dalam penyusunan Policy Brief dengan tema Kewirausahaan dan Pemberdayaan Kaum Muda. Di dalam dialog ini dilakukan pemetaan permasalahan kewirausahaan yang dialami para pemuda di Indonesia hingga bagaimana solusi terbaik yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan para pemuda pada saat ingin membangun sebuah usaha sendiri.

Bagaimanapun semua permasalahan dunia saat ini adalah permasalahan bersama. RAMAHIJA percaya bahwa untuk permasalahan soal keberlanjutan atau sustainabilty adalah sebuah kompleksitas antara isu ekonomi, sosial dan lingkungan. Ketiga hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perlu diketahui bahwa Sustainable Development Goals (SGDs) harus menjadi penuntun semua usaha dalam menjalankan usahanya. SDGs dicanangkan untuk dapat tercapai pada tahun 2030. Yuk kita capai bersama tujuan mulia ini bersama-sama.